Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulai dari sesuatu yang kecil yang tak begitu berharga dimata anda, misalnya uang receh. Kumpulkan beberapa uang receh dari saku baju atau celana yang akan anda cuci atau baru saja anda gantung yang mungkin keberadaannya tidak terlalu anda hiraukan. Atau uang receh "tak bertuan" yang tidak sengaja anda temukan ditempat yang "tidak bertuan"juga, alias uang kececer....dengan satu niat, memberi. Anda bisa bisa memberikan uang receh yang terkumpul tersebut kepada seorang pengamen dibus kota yang anda tumpangi saat pergi ke tempat kerja. Atau, anda bisa memberikannya kepada peminta-minta yang ada diemperan toko saat anda akan berbelanja dipasar. Atau, mungkin anda sedang berada dalam sebuah mobil mewah ber ac, berhenti disimpang lampu merah, dan seorang anak kecil yang menyanyikan sebuah lagu untuk anda dibawah langit siang yang panas itu. Tak perlu banyak pikir, berikan satu dua keping recehan tadi kepada mereka.
Terkadang ada pikiran dan perasaan yang menyesatkan yang membuat keraguan dan kebimbangan. Tekanlah semua itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi seorang pengemis, pengamen atau peminta-minta. Kali ini anda hanya sedang "berlatih" untuk memberi, memberi dengan jumlah yang tiada berarti dimata anda. Tapi cobalah rasakan, kini sesuatu mengalir dari dalam hati melalui telapak tangan anda. Keikhlasan memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan sampah diselokan yang menghambat aliran air. Selokan yang tersumbat sampah akan menjadi busuk dan banyak mengandung penyakit. Menyingkirkah sampah tadi akan membuat air mengalir dengan lancar dan lingkungan menjadi sehat. Memberi tanpa pertimbangan menjernihkan pikiran dan menyejukkan hati. Karena sesungguhnya bukanlah recehan ataupun sekeping emas yang anda berikan, tetapi kasih sayang & keikhlasan.
Terkadang ada pikiran dan perasaan yang menyesatkan yang membuat keraguan dan kebimbangan. Tekanlah semua itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi seorang pengemis, pengamen atau peminta-minta. Kali ini anda hanya sedang "berlatih" untuk memberi, memberi dengan jumlah yang tiada berarti dimata anda. Tapi cobalah rasakan, kini sesuatu mengalir dari dalam hati melalui telapak tangan anda. Keikhlasan memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan sampah diselokan yang menghambat aliran air. Selokan yang tersumbat sampah akan menjadi busuk dan banyak mengandung penyakit. Menyingkirkah sampah tadi akan membuat air mengalir dengan lancar dan lingkungan menjadi sehat. Memberi tanpa pertimbangan menjernihkan pikiran dan menyejukkan hati. Karena sesungguhnya bukanlah recehan ataupun sekeping emas yang anda berikan, tetapi kasih sayang & keikhlasan.
Sumber : Keebook Motivation
