Konflik umat manusia : tipu daya iblis

Fikiran adalah Logic rasionalitas yang dimiliki manusia. Logic itu memberikan jawaban atas semua pertanyaan, memberikan jawaban atas segala yang ditangkap pancaindera dan menawar pilihan-pilihan sebagai respon. Fikiran juga terkadang memberikan perkiraan akibat yang akan diterima untuk masing-masing pilihan tadi.

Tapi fikiran tidak mengenal baik dan buruk, wajar atau tidak, benar atau salah.
Jiwalah yang menentukan itu semua.

Makanya iblis tak pernah mengganggu fikiran manusia, melainkan mengganggu jiwa manusia. Dengan menguasai jiwa, iblis menguasai semua, fikiran dan raga manusia.

Iblis enggan merasuki orang bodoh, apalagi lemah fisiknya. Rencana busuk iblis : benci, dusta, dendam, amarah, iri dengki, sombong dan sanak saudara iblis lainnya, semuanya nggak betah bersemayam dalam jiwa orang yang bodoh lagi lemah, kecuali satu, dialah iblis yang bernama: malas.

Kebanyakan iblis suka orang pintar dan kuat. Disinilah iblis menunjukkan eksistensinya pada umat manusia. Pemimpin seperti presiden, PM, raja, kepala suku, tokoh-tokoh besar bahkan pemuka agama adalah target yang paling disukai oleh iblis, walau pun tidak mudah baginya untuk merebut jiwa orang orang ini. Namun itulah Tuhan maha adil, bahkan kepada iblis pun Tuhan adil. Setiap usaha ada hasilnya.

Pemimpin yang telah berhasil dirasuki iblis akan membawa kehancuran dan penderitaan kepada rakyatnya.

Iblis sama sekali tidak melihat manusia atas suku, ras, agama dan perbedaan lainnya, melainkan hanya menganggap manusia semata, yang harus di sesatkan, sebagaimana sumpah iblis kepada Tuhan yang telah di saksikan oleh Adam dan hawa.

Sekarang dapat kita lihat hasil kerja iblis. Peperangan yang tak kunjung usai, baik itu perselisihan antar agama, suku, ras, dll. Perbedaan adalah modal utama untuk menebar kebencian, mudah di sulut dan cepat terbakar.

Tidak usah menyalahkan Tuhan mengapa demikian, ini memang ujian dari Nya. Orang-orang yang lulus ujian adalah yang tetap pada kebaikan.

Mengapa Tuhan selalu memberi ujian ketika manusia itu telah rajin beribadah, taat pada ajaran agamanya, menjauhi segala yang di larang Nya. Semua itu untuk menguji keimanan dan keikhlasan. Jadi ujian itu sangat komplit, dan Tuhan telah menyediakan tempat kembali yang layak untuk tiap tiap orang sesuai hasil total ujian.

Sebagai contoh, ketika seseorang yang baik di perlakukan buruk oleh orang lain, maka jika dia membalasnya dengan perlakuan yang sama, maka orang ini tidak baik dimata Tuhan, walaupun dia berfikir itu impas, adil.

Sesungguhnya tidak, karena kebaikan itu mutlak, dan keburukan tidak berubah menjadi kebaikan dengan alasan bahwa itu dilakukan untuk membalas keburukan yang sama.

Orang-orang Palestina yang dianiaya oleh Israel hendaklah membalas semua kezaliman itu dengan kebaikan. Datanglah kepada tentara tentara itu dengan damai, datanglah dengan sekuntum bunga, jika tidak ada maka sesungguhnya senyuman lebih indah dari sekuntum mawar, untuk menyatakan kebaikan dan kedamaian kepada mereka. Biarkan peluru dan bom mereka bertaburan menyambut kedatangan kalian, dan tetaplah tersenyum, tetap pegang bunga itu. Itulah satu-satunya cara yang paling indah bagimu untuk menolong orang-orang Israel dan memberikan kekuatan kepada mereka untuk bisa membebaskan jiwa mereka yang telah lama dirasuki iblis. Yakinlah suatu saat nanti jari jari yang memegang senjata itu akan berhenti, wajah yang marah dan penuh kebencian itu akan terdiam, dan ketika air mata mereka telah menetes maka saat itu kalian semua, Israel dan Palestina bisa saling berpelukan.
.
.
H-1#6/12/2018

Terjemahkan artikel ke bahasa lain

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konflik umat manusia : tipu daya iblis

Fikiran adalah Logic rasionalitas yang dimiliki manusia. Logic itu memberikan jawaban atas semua pertanyaan, memberikan jawaban atas segala ...